What is Holiday for me?

Holiday, bisa jadi hari libur tanggal merah atau weekend. Intinya hari mustinya gak masuk kerja atau ngantor. Aku bilang mustinya soalnya kadang aku dan banyak orang lain masih juga bekerja walaupun di rumah.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat hari libur ini. Bagiku yang setiap hari kerja mengejar banyak deadline dan kadang sampai begadangan, hari libur adalah waktu untuk relaxing dan recharge energi/ mood. Waktu dimana aku bisa merasa tidak terkejar. Intinya menikmati waktu berjalan sebagaimana mestinya. Jam demi jam. Walaupun menikmati waktu, bukan berarti aku lalu berusaha untuk wasting my time, aku tetep ingin waktuku berjalan dengan efektif.

Akhir-akhir inilah aku rasa weekend ku tidak efektif. Rencana untuk bangun agak siang terganggu dengan keberisikan teman sekostan yang tidak bisa mengontrol volume suaranya. Rencana untuk duduk diam membaca di cafe juga tergantikan dengan usaha untuk membuat teman lain senang. Rencana untuk menonton tv ter-cancel dengan usaha untuk menemani teman-teman yang lagi ngobrol. Ahhhh, jadinya tujuan weekend untuk recharge sama sekali tidak berhasil.

Kadang memang tidak semua orang mengerti, bahwa yang aku lakukan adalah suatu proses yang juga aku butuhkan untuk keep survive the next whole week. Yang kadang orang lihat adalah suatu bentuk ke glamoran dengan membuang-buang uang hanya untuk duduk di sofa empuk. Well, welcome to the hectic world. Duduk diam adalah sesuatu yang sangat precious bagiku, karena setiap hari kerja aku sudah pontang panting kesana kemari berusaha membuat project – project ku berjalan dengan mulus. Make a sense kan kalau pada hari libur aku ingin duduk diam bahkan hampir tidak melakukan apa-apa. Hanya menikmati ambient tempat yang berbeda. Tubuh dan pikiranku butuh waktu istirahat.

Nah, kenapa tidak kamu lakukan di kamar kamu saja? bisa kan? – tanya salah seorang temanku. Well, kamarku adalah juga tempat kerjaku. Aku memang sementara ini hanya bisa menyewa satu kamar tidur dimana disanalah semua aktivitasku aku lalukan. Dan apabila aku ingin sekedar mencari suasana baru dan keluar dari rutinitas, wajar kan kalau aku melakukannya tidak kembali di kamarku.

Atau ada juga yang bilang, kenapa tidak berusaha kembali padaNya dan berdoa saja. Ok, that’s a good idea. Thanks for the suggestion. Berdoa memang sarana yang ampuh untuk membuat hati kembali tenang. Tetapi sekali lagi aku ingin berusaha keluar dari rutinitas. Menghadap kepadaNya adalah salah satu rutinitas yang sudah aku lakukan setiap hari dan sedapat mungkin tidak aku tinggalkan. Itu sudah menjadi daily recharge ku.

Jadi apa yang ingin aku lakukan pada saat libur? Actually it’s simple. Hanya untuk bisa sekedar bangun agak siang untuk membayar utang tidurku karena begadangan selama weekday, trus kemudian menemukan tempat yang nyaman untuk bisa duduk dan menikmati suasana. Simple, isnt it?